my boss, my first love

Image 

 

 

“ya, Choi Sooyoung~”,

Bruak, duak. Selalu dan selalu. Setiap hari aku harus merasakan bau amisnya telur dibajuku. Rambut panjangku disulut api. Frame kacamataku retak. Tasku dikoyak.

 

Sabar. Sudah cukup aku bersabar. Dengan kaki yang memar sehabis dijegal aku meninggalkan kampus menuju halte bus. Tatapan mata mereka merendahkanku seakan-akan aku ini hewan. Mau tak mau aku menyusuri trotoar, berjalan pulang. Aku tau, aku pasti tidak akan diperbolehkan naik bis yang sama dengan mereka. Aku juga tidak mngkin naik taksi. Bisa-bisa aku dimaki orang gila. Aku memasuki gang sepi. Jauh dari kampus. Sebuah mobil mewah menantiku diujung gang. 2 orang pria mendatangiku. Mereka bukan penjahat. Mereka pelayanku. Dengan hati-hati mereka melepas jaket dan jasku yang berlumuran tepung dan telur.

 

“buang saja. Mulai besok aku tidak akan memakainya”, kulepaskan kacamata retak dan kemeja besar yang kupakai.

 

“kajja, aku ingin mandi dan makan. Aku lelah”, ajakku.

 

“ne, Youngie-ya”,

 

_____________________)

 

 

“aigoo, mereka melakukan itu lagi pada anda Youngie-ah?”, tanya Hyoyeon emosi. Taeyon juga nampaknya kesal. Mereka pelayanku. Tapi sudah kuanggap keluarga sendiri. Mereka juga tidak kuperbolehkan memanggilku nyonya atau embel-embel lainnya. Aku lebih senang dipanggil Youngie oleh mereka. Itu karena aku tidak punya kelarga satupun. Hartaku melimpah. Dan semakin besar ditanganku.

 

“sudahlah, sebaiknya kau siapkan air panas. Aku ingin mandi”,

 

“ne”, Taeyon dan Hyo pun segera bergegas kekamarku. Aku mengurut keningku yang pusing. Haaaah, kampus menyebalkan dengan mahasiswa kurang moral. Aish~ lebih baik aku mandi, mungkin itu bisa mendinginkan kepalaku. Ku buka perlahan kamarku yang didominasi warna krem. Warna yang disukai Eonniku. Eonni yang baru kumiliki, saat dihari kematiannya. Fotonya terpampang jelas dikamarku. Yeoja manis dan berkacamata. Ia tersenyum sangat cantik. Aku tak pernah mengetahui aku punya sauadara. Choi Soojin. kau tahu, aku tidak menyangka kau akan mati dengan cara seperti ini. Aku bahkan awalnya tidak menyangka kalau dikampus elite seperti itu kau dikerjai hingga membuat nyawamu melayang. Tapi kini aku percaya setelah mengalami perlakuan yang sama denganmu. Dengan bergaya seperti keseharianmu, dandanan culunmu, berjalanmu, makanmu, tatapanmu. Aku aktor yang hebat.

 

“airnya sudah siap Youngie”,

 

“makasih Hyo, taeng”,

 

“ne”,

 

___________________)

 

 

Seorang yeoja dengan kaki indah menjejakkan kakinya di Kyuyoung University. Mobil Sport lambornigi miliknya nampak makin indah dengan ia sebagai pemiliknya. Suara derapan kakinya menggema disepanjang lorong. Tentu saja, karena ia memang berniat datang terlambat hari ini. Dengan dibantu gagang sapu ia membuka pintu kelas yang ramai. Bruk. Sebuah ember berisi lumpur jatuh tanpa mengenai siapa-siapa. Sontak semua mata tertuju kearah pintu yang terbuka. Ia mengembangkan senyuman manisnya. Beberapa namja langsung membalasnya dengan senyuman terbaik yang mereka miliki. Tatapan mereka tidak lepas dari Sooyoung yang memang membiarkan kaki indahnya sebagai tatapan empuk mata namja dengan hanya memakai hotspant berbahan jeans dipadu tanktop putih dan bolero panjang. Ia tidak dandan culun seperti kemarin-kemarin. Lebam dikakinya juga menghilang setelah tidak masuk setelah seminggu.

 

“hei, jangan duduk disana. Itu bangku untuk anak-anak sial”, bisik seorang yeoja.

 

“tidak apa-apa”,

 

“duduklah disampingku”,

 

“siapa namamu?”,

 

“pertukaran dari mana?”,

 

“maaf, aku Choi Sooyoung”, ujar Sooyoung. Sontak mereka menjauh dan memasang wajah blo’on milik mereka.

 

“kenapa? Bukankah kalian biasanya menjahiliku karena perintah BIG FOUR itu. Kenapa kalian diam?”, tanya Sooyoung sambil memasang headset pada telinganya. Mereka saling berbisik. Seorang yeoja berinisiatif memulai dengan melempar telur busuk. Hap. Dengan mudah Sooyoung menangkapnya tanpa memecahkan kulit telur tersebut.

 

“kau bisa menangkapnya?”, tanya Sooyoung sambil melempar balik telur tersebut. Prak. Tepat mengenai wajah yeoja itu.

 

“jangan macam-macam denganku”, kata Sooyoung dingin tapi kemudian tersenyum manis, membuat seisi kelas merinding.

 

__________________)

 

Lihatlah, bahkan mereka tidak mengenaliku. Dasar orang-orang bodoh. Kenapa kantin mendadak hening? Ah, sepertinya Big Four sudah datang. Mereka mendatangiku. Apa yang akan mereka lakukan sekarang?

 

“kau mahasiswi baru, beri salam dan perkenalkan dirimu pada kami”, perintah yeoja yang kutahu namanya Victoria Song. Aku berdiri dan meninggalkan kelompok manusia gila itu.

 

“ya~ kau…”, teriak namja yang ku yakini si Genius Yunho. Langkah mereka mengejarku yang sudah berada didepan kasir kantin.

 

“kau tidak tahu siapa kami hah!”, bentak Im Yoona.

 

“aku tahu. Kalian anak penyumbang terbesar dikampus ini kan?”, jawabku sekenanya.

 

“kau sudah tahu. Kenapa kau tidak hormat kepada kami!”, tanya Choi Siwon sewot. Aku bersyukur, walaupun marga kami sama-sama Choi aku tidak bersaudara dengannya.

 

“maaf, tapi aku terburu-buru”, kataku sambil menyenggol pundak Siwon dan Yunho dengan sengaja.

 

“kau… kau akan merasakan akibatnya tahu”, kecam Yunho. Aku membalikkan badanku dan menundukkan badanku 45 derajat.

 

“sudahkan. Sekarang jangan ganggu aku”, kataku dingin. Mereka menunjuk-menunjuk kearah mukaku dengan benci. hahahahahahahahaha

 

____________________)

 

“bagaimana tadi? Apakah mereka mengenali anda?”, tanya Taeyon dengan harap-harap cemas.

 

“tidak ada. Bahkan mereka mengira aku mahasiswi pindahan”, kataku datar.

 

“kenapa wajah anda nampak tidak senang?”, tanya Hyoyeon kuatir.

 

“aku merasa ada yang aneh”,

 

“aneh bagaimana?”, tanya mereka kompak.

 

“entahlah”, aku memang tidak tahu apa yang aneh tapi hatiku agak kurang sreg.

 

“apa anda takut terjadi sesuatu dengan anda seperti Eonni Choi Soojin rasakan?”, nampak wajah Taeyon berubah kuatir.

 

“ne, aku rasa begitu. Tapi akukan master karate dan judo. Jadi pasti bukan dari ini rasa takutku”,

 

“apakah anda perlu Bodyguard? Kalau iya akan kami beritahukan Teuk Oppa. Katanya saudara jauhnya sedang menganggur pasca kecelakaan yang dialaminya 2 bulan lalu”, kata Taeyon was-was.

 

“boleh juga. Emh, Taeng Eonni. Kau jangan pacaran terus dengan Teuk oppa bila aku nggak ada dirumah dong”, godaku. Wajah Taeyon langsung memerah.

 

“saya nggak pacaran Youngie”, rajuk Taeyon. Hyoyeon mencibirkan bibirnya.

 

“kau juga Hyonni. Jangan makan aja. Kau jadi seperti princess Viona kalau gendut begitu”, tambahku. Sekarang Taeyon yang mencibir dan Hyoyeon cemberut.

 

“ya~ Hyoyeon-ah. Mata, hidung dan mulut jangan kau kumpulkan dalam satu titik begitu. Jelek tahu”, ledekku.

 

“Soo…”, ujar Hyoyeon lirih.

 

“hahahahahaha, Kidding Hyo”,

 

 

________________________)

 

Fajar baru saja datang dengan semburat merahnya. Seorang yeoja nampak bermalas-malasan dibalkon kamarnya dengan menghirup teh merah kesukaannya padahal ini masih sangat pagi dan embun masih jatuh dengan empuknya dikulit. Dirapatkanya mantel tidurnya dan dihirupnya kembali teh kesukaannya. Senyum mengembang dibibirnya, membuat pipinya makin Chubby. Dengan keras ia berteriak ,”Ohayyooooo my sun”. Itu rutinitasnya. Itu kegemarannya setiap hari. Ia menyukainya. Direntangkan tangannya seakan-akan bisa memeluk matahari.

 

“semoga hari ini dan esok menyenangkan”, pintanya. Ia meloncat dari balkon kamarnya yang berada dilantai 2. dilemparnya begitu saja mantelnya kepada yeoja yang hendak menyapanya. Tanpa alas kaki yeoja itu membuka gerbang rumahnya dan menapaki jalan berbatu disepanjang jalan menuju taman. Seorang namja yang nampak masih setengah sadar juga menuju arah yang sama dengannya. Taman. Tempat favoritnya sepanjang waktu. Yeoja yang bernama choi Sooyoung itu meregangkan badannya dan pemanasan sebentar sebelum mulai senam tai-chi nya. Tangannya dengan tenang mengikuti arah aliran dari dalam tubuhnya. Trak. Sebuah ranting patah dengan mulusnya diujung kakinya membuat kosentrasinya buyar. Ia menghela nafas dengan kesal. Kembali ia berkosentrasi dan memulai kembali senam tai-chi nya. Hembusan angin membelai rambutnya pelan, berbaur dengan daun musim semi.

 

“wah, sudah siang… aku harus pergi”, ujarnya menggaruk kakinya yang kedinginan. Dibalik semak2 sang namja menghela nafas, seakan berharap yeoja yang selalu ditunggunya itu tidak meninggalkannya.

 

__________________________)

 

“hyuk, buatkan aku susu hangat yah!”, pintaku, yang disuruh hanya melihat sekilas dan tersenyum kecut.

 

“bisakah anda menyuruh leeteuk saja youngie?”, Tanya-nya.

 

“ani, aku menyuruhmu”, ujarku mantap. Dengan malas ia berjalan kearah dapur.

 

“kenapa dengannya? Biasanya ia paling senang kalau disuruh kedapur?”, tanyaku curiga ke leeteuk yang baru selesai merapikan rambutku.

 

“biasa, sedang bertengkar dengan hyeo”, jawabnya enteng.  Aku mengangguk2 paham.

 

“silahkan susu hangatnya”, ujar eunhyuk menyodorkan gelas besar padaku. Porsiku memang berbeda.

 

“gomawo”, dalam beberapa detik susu itupun tandas.

 

“youngie kita ini memang cantik bila sedang makan yah?”, puji leeteuk membersihkan noda susu dibibirku dengan tisu. Aku terkekeh menahan malu.

 

“nah, aku berangkat. Teukie, berikan kunci mobil padaku”, ujarku sambil merapikan ujung rok miniku.

 

“saya akan mengantarkan anda”, ujarnya menolak.

 

“aku mau kekantor cabang dulu”. Dengan sedikit merengut akhirnya ia memberikan salah satu kunci mobilku.

 

“semuanya…aku berangkat!!!”.

 

________________________0

 

“kau lemas sekali… ada apa hyunnie?”, Tanya eomma padaku.

 

“ani… aku hanya lelah eomma. Aku selesai”, kubenahi alat makanku dan membasahinya di westafel.

 

“taruh saja disana, biar eomma yang mencucinya”. Suruh eomma.

 

“ah, nde”, ujarku.

 

“aku berangkat eomma”, pamitku menutup pintu apertemen.

 

—————-00

 

Ah, kenapa sekarang aku seperti begini? Melamun nggak jelas, tapi melmun  yeoja cantik seperti dia bukan hal aneh bukan? Hahahahaha

 

“kau kenapa?”, Tanya seseorang dipintu lift yang akan kumasuki. Aku langsung memasang wajah dinginku. Betapa terkejutnya aku saat menyadari bahwa orang yang memperingatiku atau lebih tepatnya mengejekku adalah yeoja yang sedang berada dalam lamunanku. Tapi kenapa ia bias ada dalam kantor yang sama denganku.

 

“kau berkerja disini?”, tanyanya memecah kesunyian karena lift yang kam naiki menuju lantai yang sama. Ah, betapa senangnya hatiku, walaupun suaranya tidak seindah Seo Jo-Hyun yang menyukaiku.

 

“ya”, jawabku se cool mungkin. Mencoba menjaga imej seperti yang selama ini kulakukan didepan yeoja2 cantik.

 

“sebagai apa?”, tanyanya lagi. Sepertinya ia tertarik denganku.

 

“manager pemasaran”, jawabku bangga. Itu adalah kedudukan yang lumayan tinggi yang bias didapatkan orang seumuranku dikantorku. Ia tersenyum sangat indah. Kyeopta!!!!

 

Ting

 

“ah, permisi saya duluan”, pamitnya.

 

“ah, nde… tunggu. Apakah kau mau mendaftar pekerjaan disini?”, tanyaku. Ia menggeleng dan membungkuk hormat sebelum berlalu. Ia berjalan menuju Manager Kang yang memegang tampuk tertinggi disini sebagai kaki tangan bos besar. Apakah ia anaknya? Bukannya ia tidak menikah? Ah, tapi banyak juga kan yang mempunyai anak tanpa menikah. Para pegawai pria yang penasaran sepertiku langsung berlari menuju pintu ruang kerja manager kang. Mereka sibuk kasak kusuk nggak jelas tentang yeoja itu.

 

“noona Na…”, panggil mereka kepada office girl di kantor kami. Dengan sigap ia membawa nampan berisi 2 cangkir teh seperti mengetahui kemauan para pria itu. Mereka dengan cepat menyingkir menuju kursinya masing2. aku? Tentu saja aku menuju ruang kerjaku dan menuju pantry untuk mengorek informasi di Na Sang-Sil secara langsung. Selesai menyeduh kopi, ia tiba dengan wajah berkeringat karena di interogasi oleh karyawan2 lain.

 

“siapa namanya?”, tanyaku tanpa basa-basi.

 

“choi SooYoung”, jawabnya masih dengan wajah pucat.

 

 

 

“sepertinya aku pernah mengenal nama itu?”, ujarku mengingat-ingat.

 

“nde, dia bos besar”, kini ia menjatuhkan tubuhnya dikursi pantry. Aku dengan kepala berat dan secangkir kopi ditangan menuju ruanganku. Bos Besar? Yeoja itu? Bagaimana bisa?

my boyfriend is a ghost

Image

 

cast : secret

choi Sooyoung

Cho Kyuhyun

n the other

 

 

Tampan dan kaya, itu pasti aku. cho kyuhyun, namja terpopuler dikampus. Banyak yeoja mengincarku, apalagi aku tak hanya tampan tapi jenius dan aku mempunyai banyak teman karena keramahan dan keusilanku. Salah satunya Choi Sooyoung, dia yeoja dengan senyuman yang terbaik yang pernah kulihat. Ia selalu tersenyum ramah kepada siapa saja membuat semua orang betah disisinya, termasuk aku hehehehehehe… aku dan dia selalu duduk ditangga ini berdua menunggu dosen tiba, hanya itu yang membuat aku dan dia dekat kecuali hal satu ini…

 

“hyunie, kau bisa selesaikan ini?”, ia menyodorkan game nintendonya kewajahku. Dia juga maniak game sepertiku, tapi levelnya dibawahku. Ia paling suka game tembak, pokoknya yang bunuh-membunuh pasti ia suka. Ckckckckck

 

“wo  wow o, jangan cepat2. aku juga ingin tahu caranya”, teriaknya. Dia juga sangat suka teriak.

 

“ya, jangan bawel dan teriak2. suaramu membuat polusi udara tau”, kataku pura2 kesal.

 

“ne, ne… arasho”, ia kembali duduk tenang dan mengambil kotak coklat ditasnya.

 

“hei, ini bukan bulan February”,

 

“memang kenapa kalau ini bukan bulan February?”, tanyanya heran.

 

“ya… kalau ingin menyatakan cinta dengan coklat…”

 

“halo… siapa yang mau menyatakan cinta?”, ia memakan batangan coklat itu lahap. Kulongok tasnya, semuanya penuh dengan coklat. Huh, kukira ia mau memberikannya padaku. Sadar kyu, hanya dia yeoja satu2nya yang tidak tertarik padamu dikampus. Tapi biarlah, dia pasti akan menjadi milikku hohohohhoho

 

 

“nih”, kuserahkan Nintendo ketangannya. Lekas ia memasukkannya kedalam saku kemejanya. Ia sangat boyish. Hanya rambut panjangnyalah yang menandakan ia yeoja.

 

“kau mau?”, ia menyodorkan batangan coklat gara2 aku melihat cara makannya yang aneh.

 

“eumh”, kuterima juga akhirnya. “dalam tasmu banyak coklat, kau mau memberikannya kesiapa?”, tanyaku.

 

“ini?”, ia menunjukkan semua persediaan coklatnya. “biar bisa bertemu seseorang”, tambahnya.

 

“siapa?”,

 

“ada deh, mau tau aja…. oh yeoja2mu datang”, ia segera berkemas dan melenggang meninggalkanku bersama para yeoja2 yang terus menggodaku.

 

______________________________0

 

 

“Youngie, kau darimana saja? Appa dan eomma menunggu dari  tadi”, bentak soojin eonni.

 

“mianhae”,

 

“cepat mandi, badanmu bau”, perintah soojin eonni. Aku bergegas menuju kamarku yang berada ditingkat atas. Entah kenapa orang tuaku hari ini mengajakku pergi kesebuah restoran mahal, padahal mereka jarang berbicara padaku. Ini aneeeeeeh…

 

“dandan yang cantik”, teriak eomma didepan kamarku. Dandan? Hish, mereka tahu aku paling benci dandan, kenapa malah disuruh dandan. Memang sih perlengkapan dandananku lengkap. Tapi, aku sudah berjanji pada ‘dia’ hanya berhias apabila dengannya.

 

“oppa, mianhae… hari ini aku diajak keluargaku makan diluar… dan aku harus berdandan… boleh yah”, dengan cepat kutulis sebuah pesan dikertas putih dan melemparkannya keudara ku. srttttttttt. Wah cepat sekali ia membalasnya.

 

“yah, baiklah… yg cantik yah”,

 

Boleh? Tumben…? kenapa hari ini semuanya aneh yah? Kyuhyun juga tadi senyumnya aneh, eomma, appa, eonni juga. “dia” juga aneh…

 

“kau sudah selesai?”, tanya eomma didepan pintu kamarku.

 

“sudah”, kataku dingin. Ini memang sikapku. Aku sangat tertutup dan dingin pada keluargaku karena mereka juga bersikap seperti itu padaku.

Kupasang sepatu highheel hitam dikakiku, menyelaraskan gaun yang kupakai.

 

“kalo begitu kita berangkat”, eomma menarik lenganku.

 

________________________________0

 

Disalah satu ruang VIP nampak 2 keluarga yang bercanda dengan ringan. Sesekali terdengar tawa yang pecah karena lelucon yang dilontarkan.

 

“wah, ternyata anak anda lebih cantik dari yang difoto. Pantas saja anak kami ingin cepat2 perjodohan ini dilaksanakan, iya kan Hyunie?”, tanya Mr. Cho.

 

“ne”, jawab Kyuhyun malu2. sooyoung terus menatap gelas berisi anggur didepannya. Nampak Ia sangat marah.

 

“katanya kalian satu kampus yah?”, tanya Mrs.Cho ke sooyoung yang terus diam.

 

“ne”, jawab Sooyoung dingin.

 

“wah, baguslah kalo begitu. Berarti mereka sering bertemu”, seloroh Mr.Choi.

 

“hahahahahaha, kalo begitu kita kasih waktu untuk mereka  berdua berbicara”, suruh Soojin-eonninya sooyoung-.

 

“ide yang bagus”, dan semua keluar dari dalam ruangan.

 

“yo…youngie…”, panggil kyuhyun takut2. sekarang tinggal mereka berdua.

 

“hem”, jawab sooyoung datar. Tisue ditangannya telah berisikan kata2 dari tadi. Air matanya hampir mengalir. Ia sangat membenci kehidupannya. Ditatapnya tisue ditangannya lamat2.

 

Oppa, mengapa kau tak memperingatkanku???

 

-Ini yang terbaik..

 

Tapi aku mencintaimu…

 

-Aku tahu, karena itu kau harus bisa melupakanku

 

Apa maksud oppa?

 

-Kita beda dunia dan dimensi, aku tak bisa memilikimu walaupun aku mau. Begitu pula denganmu… jadi kumohon sadarlah youngie…

 

Tess, tess, tess…Air mata mulai membasahi permukaan kulit sooyoung. Wajahnya nampak pucat, bibirnya bergetar.

 

“kamu kenapa?”, tanya kyuhyun khawatir melihat calon tunangannya.

 

“a…aku tidak bisa”, ujarnya menahan isak. Ia menundukkan kepalanya semakin dalam. “mianhae oppa”, ujarnya  lirih diantara isak tangisnya.

 

____________________________0

 

 

Mr. TBC is BACK XD XD XD XD

 

#yang baca langsung ngmabek

Mianhae chingudeul… aku lagi sibuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuk banget

#alasan

Jadi udah jarang bikin ff T.T

Mianhae nde (#bow)

Papai “^o^)/