It’S You

Aloha para reader sekalian xD
Maaf bukannya bikin ff KyuYoung dan Couple Sugen lainnya…. aku malah seenak jidat membuat ff bergenre yuri … nan jeongmal mianhae. Tapi berhubung author seorang SooSic Sphere gak papa dong xD
Yuk lah capcus… jangan dibash yahhhhh 😀
————————-
It’S You My Lovely Summer
Jessica POV
“SooNa SooNa SooNa… semua SooNa moments,” bentakku kesal sambil membanting i-pad yang tak berdosa diatas ranjangku. Yeoja itu seenaknya memelukku Summer-ku. Cih. Dan apa-apaan ini? Kenapa fany meminta summer menggandeng tangannya, bahkan Taeng tadi mengajaknya makan malam dan sekarang aku sendirian disini. Huh!!!
“kami pulang~!”, suara cempreng itu. Akhirnya ia pulang juga. Ah, sebaiknya aku pura-pura tidur. Batinku sambil menarik selimut menutupi seluruh tubuhku hingga batas muka.
“Jung SooYeon~”, panggilnya sambil masuk kealam kamar kami. Ishhh, jangan panggil aku dengan panggilan itu >_<)
“eh, sudah tidur yah?”, ujarnya heran. Kudengar langkah kakinya mendekat dan memegang selimutku sebentar. “dasar sleepy head”, desisnya yang dapat kudengar. Dan kau shikshin, ejekku dalam hati. Derik pintu kamar mandi terbuka, sepertinya ia akan mandi. Tapi gemericik air ini… ah, dia hanya membasuh muka dan berganti baju. Pemalas. Bahkan ia tak bisa merawat tubuhnya sendiri. Tapi… aku selalu suka aroma tubuh yang dikeluarkannya kkkkk~
“SooYeon eonni….”, panggilnya lagi. Eh, sejak kapan ia keluar dari kamar mandi. Ia merebahkan tubuhnya dikasurku. Hei,,, ini sempit. Bagaiman kalau kau jatuh? Batinku kesal. Grep. Tangan panjangnya dengan cepat memelukku. Tak membiarkan tubuh mungilnya terdorong dari kasur kecilku.
“kenapa kau sudah tidur? Aku ingin cerita makan malamku dengan TaeTae”, ucapnya lirih sambil mengeratkan pelukannya. Sumpah… ini sesak. Bukan karena pelukannya, tapi karena ucapannya. Apakah kau senang? Apakah kau menyukai leader itu?
“ia membelikanku wine kesukaan kita. Bahkan ia menyiapkan banyak pencuci mulut untukku… ah, itu sungguh enak”, ujarnya lagi. Oke, aku kesal sekarang…
“kau sudah selesai?”, tanyaku sarkatis. Ia terkikik dan membuka selimutku.
“sudah”, jawabnya sambil memberikan senyuman lebarnya. Ishhh, aku tau kau manis. Tapi… senyum itu menyebalkan tau.
“kenapa? Apakah aku mengganggu tidurmu?”, tanyanya dengan pandangan innocentnya. Ia menarik tubuhku dan menaruh dagunya diatas bahuku.
“mianhae”, bisiknya sambil menggosok punggungku. “nah tidurlah… besok kita akan balik ke Jepang kan?”, ujarnya melepas pelukanku. Andwe, jangan dilepas. Aku menarik lengannya.
“kkkkk, aku tidak marah. Aku tau kau pasti lelah kan?”, ujarnya sambil melepas cengkramanku. Aigoo, bukan ini maksudku n.n
“jaljayooo jung sooyeon”, ucapnya sambil memeluk guling satu-satunya dikamar kami. Ia tidur membelakangiku. Aku terduduk dipinggir ranjangku sendiri.
“SooYoung-ah~”, panggilku.
“heum?”, gumannya dan membalikkan badannya.
“boleh aku tidur denganmu?”, tanyaku takut-takut. Ia mengangguk dan menggeser posisi tubuhnya. Aku berdiri dan langsung berbaring disebelahnya. Ia langsung memeluk pinggangku tanpa permisi. Selalu begini n.n
“kau sudah makan? Aku beli cake tadi dijalan”, tanyanya dengan mata terpejam. Wajah kami saling berhadapan. Jujur aku menyukai moment seperti ini karena aku dapat memandangi wajahnya.
“belum”, jawabku.
“wae? Kalau kau sakit bagaimana? Dan kalau kau sakit pasti jadwal kita terganggu tau…bla bla bla”, aku menyukai sosok perhatiannya. Walau orang-orang akan mengatakannya cerewet, tapi aku menyukainya. Menyukai segala hal yang ada pada dirinya. Dan mata bulatnya selalu membuatku terpesona. Mata yang tak bisa berbohong dan selalu bersinar dalam kesulitannya.
TAKKKK
Sentikan kerasnya mendarat didahiku.
“appo…”, rintihku sambil mengusap dahiku. Ia terkikik. Menyebalkan. Cup. Kecupan lembut mendarat dikeningku.
“masih sakit?”, tanyanya dengan senyum evil. Aku memilih diam dan mengeluarkan Sica Effect daripada menjawab pertanyaan bodohnya.
“bogoshipoyo…”, bisiknya sambil mengusap pipiku. Aku tersenyum.
“nado…”, jawabku. Kubenamkan kepalaku dalam pelukannya. Aku merindukan momment ini. Walaupun kami roomate, kami tak bisa saling bermanjaan selayaknya kekasih pada umumnya. Kekasih? Apakah aku harus menjawabnya?
“Sica-chu…”, panggilnya. Aku mendangak menatap wajahnya. “sepertinya belakangan ini kau semakin manja”, tatapnya heran. Aku menelan ludah. Benarkah?
“itu bukan salahku… kalau aku tidak begitu kau akan terus bersama member lainnya dan main peluk dan bergenggaman tangan”, ucapku jujur. Ia tersenyum lembut.
“jadi kau cemburu? Tenang saja Jung SooYeon. Aku milikmu”, ucapnya memberi kejelasan padaku. Entah kenapa perasaanku tenang mendengar jawabannya.
“jeongmalyo?”, tanyaku. Aku sedikit ragu mengingat kedekatannya dengan beberapa namja dari beberapa BoyBand terkenal lainnya.
“kau tidak mempercayaiku?”, tanyanya dengan tatapan sedih. Aku mengangguk kecil. Ia melepas pelukannya dan duduk diatas ranjang.
“mianhae…”, ucapku lirih dan ikut duduk. Aku menggenggam kaos lengan panjangnya.
“gwenchana…”, ucapnya dan berdiri hendak keluar kamar. Aku menarik lengannya dan mencium bibirnya sekilas. Aku menatapnya ragu. Jujur selama ini kami tak pernah melakukan kontak seperti ini selain pelukan dan kecupan dikening atau pipi.
“Sicaaaa…”, panggilnya lirih.
“aku memang ragu terhadapmu… tapi aku tak mau kau ragu padaku. Aku sungguh menyukaimu hingga akhir”, jawabku tertunduk. Ia memegang bahuku lembut.
“Jung SooYeon…”, panggilnya. Aku takut ia marah. Selama ini ia memang yang menjaga jarak tentang hubungan kami, dan akulah orang yang mengejarnya. Aku tak tau, ia dulu menerimaku hanya takut aku terluka atau karena hal apa.
“Choi SooYeon?”, panggilnya. Tunggu. Choi SooYeon? Apa maksudnya! Aku mendangak kaget dan tanpa sadar menatapnya.
“aku selalu mempercayaimu… dalam keadaan apapun aku akan tetap memilihmu. Arasho?”, ujarnya meyakinkanku lagi. Aku mengangguk pelan mendengar ucapannya. Aku ingin mempercayainya…
“percayalah padaku walaupun itu sakit”, pintanya. Airmata menggenangi sudut matanya, bahkan bibir yang selalu tersenyum evil itu bergetar.
“uljima… jebal uljima chagi”, pintaku balik sambil menyeka airmata yang jatuh dipipi chubby-nya. Ia terisak menahan tangisnya. Jebal, jangan menangis. Aku tak bisa melihatnya menangis. Itu menyakitkan. Ia memejamkan matanya mencoba menahan airmatanya yang terjatuh. Aku menarik tengkuknya dan sedikit menjijit, kalian tahu perbedaan tinggi antara kami berdua kan? Padahal dulu tinggian aku jauh saat traine. Cup. Dan lagi, aku menciumnya duluan. Airmata membasahi wajahku. Kumohon berhentilah menangis, apalagi ini karenaku. Aku melumat kecil bibirnya. Biarlah nanti ia mengejekku agresif.
“Sica…”, selanya melepas ciumanku. Jujur Choi SooYoung, aku terluka. Kau menolakku.
“mi, miannn”, ucapku terbata.
“aniya… aku yang seharusnya minta maaf”, ia menyeka airmatanya dan melepas tanganku dari tengkuk lehernya. Dan lihatlah, tanpa berkata ia telah menolakku, sepertinya selama ini hanya aku yang mencintainya. Perhatiannya hanya sebatas pertemanan dan teman kerja. Sepertinya…
“aahhhh aku lapar… ayo kita makan cake yang aku beli”, ajaknya memecahkan kesunyian yang terjadi. Tanpa persetujuanku ia menarik lenganku dan berjalan cepat kearah dapur. Aku terus menundukkan kepalaku. Aku tak mau ia melihat raut wajah terlukaku. Biar aku saja yang tau. Ia melepaskan pegangannya dan membuka pintu kulkas, memotong cake jadi beberapa bagian dan menaruhnya dipiring kecil dengan dua garpu kecil.
“aku sangat menyukainya, kuharap kau juga”, ujarnya meletakkannya didepanku. Aku tetap berdiri sambil memotong cake dan memakannya. Sooyoung duduk dikursi yang biasa ditempati Taeng eonni, ia menarik lenganku hingga aku terduduk dipangkuannya.
“kenapa kau diam?”, tanyanya sambil memakan cake bagiannya. Aku tak menjawab dan terus memakan cake coklat enak ini.
“Choi SooYeon kau tak menjawabku!”, desisnya kesal sambil menatapku dingin. Aku tergagap kaget.
“aku sedang makan, jadi bukan salahku tak menjawab pertanyaanmu”, ejekku dan memakan potongan terakhir diatas piring. Tunggu, potongan terakhir? Dasar shikshin. Cepat sekali ia menghabiskan bagiannya.
“kau masih mau?”, tanyanya. Aku menggeleng dan meletakkan garpu kecil disebelah garpu yang digunakannya.
“aku tak tahu kau suka berantakan kalo makan…”, bisiknya sambil menyeka ujung bibirku dengan ujung jarinya. Ia menarik jarinya dan menjilatnya.
“aku juga tak tahu kalo rasanya akan semanis ini bila terkena bibirmu”, tanyanya sambil menatapku. Aku mengedikkan bahuku tanda tak tahu apa-apa. Ia menarik daguku dan melakukan apa yang kulakukan sebelum kita keluar kamar. Ia menciumku dan melumat kecil bibirku.
“aku hanya akan mencium seseorang yang kusukai”,
Aku kembali teringat kata-katanya beberapa waktu yang lalu. Apakah ia menyukaiku? Dan apakah ini jawaban? Aku mengalungkan kedua tanganku dilehernya, membalas lumatan lembutnya. Aku berharap ini tak berhenti. Dan, harapanku terkabul. Ia memeluk pinggang mungilku dan memperdalam ciuman kami. Lampu dapur yang redup menambah suasana romantis diruangan ini.
“GYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA”
Teriakan salah seorang member membuat kami melepaskan ciuman kami dan memandang kaget kearah sumber suara. YoonA, sepertinya ia baru pulang dari syuting karena ia memakai mantel lengkap.
“waeyo Yoong?”, teriak ke6 member lainnya. Seohyun dan HyohYeon duluan yang sampai diTKP. Aku dan SooYoung masih shock dan dalam possisi yang sama. Taeyon, Sunny, Yuri dan Tiffany juga sudah sampai didapur.
“waegeure? Dan kenapa Syoung and Jessie pangku-pangkuan?”, tanya Tiffany dengan aksen anehnya. Aku menelan ludah susah dan menatap Syoung minta bantuan. Tapi sepertinya ia juga syok ttg apa yang terjadi sekarang.
“a, aku melihat Jessica eonni dan Syoung eonni berciuman”, ucap YoonA dengan terbata-bata.
“MWOOOOOOOOOOOOO~!!!”, teriak mereka bebarengan. Dan sepertinya ini akan menjadi malam yang panjang karena interogasi member lainnya.

____AS____

YoonA POV
Aku baru menyelesaikan syuting individuku. Hah, hari yang berat… apalagi aku tak bertemu dengannya seharian. Dengan langkah berat karena lelah akhirnya aku berdiri didepan dorm kami. Dorm snsd tercinta. Sudah sangat larut. Maklumlah aku kan member tersibuk dengan bayaran termahal di SNSD kkkkkkk. Perlahan aku membuka pintu dorm. Aku tak mau membuat mereka terbangun. Dapur. Itu yang ada dipikiranku saat memasuki dorm. Aku mempunyai hobby makan. Bukan hobby yang buruk bukan?
“mmmmmhhhh ahhhm”,
Aku bergidik ngeri. Suara apa ini? Suara yang berasal dari dapur membuatku sedikit takut. Ishhh, aku yeoja yang kuat dan pemberani. Dengan keberanian penuh aku menapakkan kakiku kerah dapur. Dan. Deg. Aku melihat pemandangan yang seharusnya tak ku saksikan. Sedikit perih mengenai hatiku. Tak dapat kubiarkan.
“GYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA”, teriakku kencang. Kudengar derap langkah berlari dari segala penjuru dorm.
“waeyo Yoong?”, teriak ke6 member lainnya. Ku lihat Seohyun dan HyohYeon duluan yang sampai diTKP. Pasangan yang ingin kupisahkan itu pun masih terpaku dengan kondisi yang sama.
“waegeure? Dan kenapa Syoung and Jessie pangku-pangkuan?”, tanya Tiffany dengan aksen anehnya. Aku menatap mereka penuh amarah.
“a, aku melihat Jessica eonni dan Syoung eonni berciuman”, ucapku lantang.
“MWOOOOOOOOOOOOO~!!!”, teriak mereka bebarengan.
“kalian ini kenapa hah? Apakah kalian mempunyai hubungan!”, bentakku tak percaya. Mungkin saja syoung minta di ajari ciuman karena akan main didrama terbarunya.
“ani, kami berpacaran…”, jawab Sica eon lancar. Taeng eon berjalan menuju sepasang manusia yang saling memandang tanpa dosa dan menarik lengan Sica eonni kasar.
“yaaa… apa yang kau lakukan?!”, bentak SooYoung eon. Ya, kalian tau. Pasangan itu adalah SooSic. Entah kenapa… aku semakin sakit hati saat ia membela sica eon.
“kalian ini kenapa hah! Apakah dunia ini kekurangan namja?”, umpat Yul. Syoung menggenggam tangan Sica. Tidak, sica eon yang menggenggam tangan Syoung. Mereka saling terdiam berkecamuk dengan pikiran masing-masing. Seo masih tidak paham dengan apa yang sdang terjadi. Nampak wajahnya menyiratkan kebingungan.
“kami berpacaran… apakah kurang jelas”, kini Syoung yang menjawabnya. Matanya nampak kesal karena kami mengusik privasinya. Kami tak pernah melihat ia semarah ini.
“Syoung….”, panggil kami lirih berbarengan. Nampak yang paling terpukul adalah Taeng eomma. Tentu saja. Dia adalah leader yang bertanggung jawab atas kami.
“kalian kembalilah kekamar masing-masing… aku tak tahu harus mengatakan apa pada kalian”, usir Taeng. Kamipun beringsut meninggalkan pasangan yang saling cinta ini.
Haruskah aku mengalah? Aku terlalu mencintainya. Aku selalu memperhatikannya. Aku lebih cantik. Aku lebih daripada dia. Tapi kenapa kau memilihnya bukan aku? Bukankah kau mengetahui perasaanku. Jawab aku Syoung. Bukankah aku Yoonderella-mu dan kau pangeranku? Tapi kenapa kau lebih memilih dia? Dan aku hanya dapat terdiam. Aku mencintaimu. Yeongmonhi.

Tiffany POV

Sakit. Kenapa sesakit ini? Bukankah seharusnya aku senang karena kau juga sama sepertiku? Apakah karena kau memilih ice princess-mu maka aku bersedih? Bukankah kau bilang aku anae-mu? Bukankah aku yang selalu bersamamu? Tapi kenapa kau malah memilih si yeoja dingin itu? Apa kelebihannya? Apa karena ia lebih kurus? SooYoungie wae??
TaeYeon POV

Kukira kau menyukaiku. Perlakuanmu membuat aku selalu senang. Perhatianmu selalu membuatku tenang. Bahkan kita mantan roomate. Aku selalu memperlakukanmu dengan baik. Aku bahkan sering mentraktirmu makan diwaktu senggangku. Aku sering bermanja-manja padamu. Tak bisakah kau baca tingkahku?
HyohYeon POV

Aku tak tahu rasa patah hati akan sesakit ini. Padahal aku tahu hubungan kalian telah lama semenjak kita training bersama. Tapi entah kenapa aku masih menaruh harapan dan berpura-pura menjadi sahabat kalian dan mencuri perhatianmu sekali-kali. dan kini kalian telah mengatakannya secara langsung. Aku tak tahu akan menaruh harapanku dimana. Haruskah aku menyerah dengan perasaanku SooYoungie?
YuRi POV

Memang umpatanku terdengar kasar. Maaf kalau membuatmu marah padaku. Tapi tak bisakah kau mengerti perasaanku sedikit saja. Aku juga mencintaimu. Tak bisakah ada secuil asa diharapanku. Kenapa kalian bisa melakukan hal ini? Aku sering bersama Jessica hanya untuk mengetahui segala hal tentangmu. Aku begitu senang saat kau tahu segala hal tentangku. Tapi kini, semua hanyalah mimpi yang akan lenyap. Aku tak bisa memilikimu….
SeoHyun POV
Eonni, hanya kau yang membuatku betah. Hanya kau yang tidak mengejekku tentang anime kesukaanku yang menurut orang kekanak-kanakkan. Hanya kau yang dengan senang menemaniku makan Goguma sepanjang hari tanpa mengeluh. Aku kira menyukaiku seperti aku menyukaimu, tapi ternyata aku bodoh. Yang kau sukai Sica eonni bukan aku. Eonni, semoga dilain waktu kau memilihku. Karena aku mencintaimu.
Sunny POV

Cih, kau kira aku akan melepaskanmu setelah ini? Ani Soo… kau hanya milikku. Tak ada seorang pun yang boleh memilikimu. Tak seorang pun. Termasuk yeojamu. Jung SooYeon.
Ahhhh, pemikiran bodoh apa tadi? Aku tak mungkin melakukannya. Nama orangtuaku dipertaruhkan. Tapi… apakah aku harus menyerah dengan perasaanku? Aku sungguh mencintaimu… tak bisakah kau melihatnya?